YOGYAKARTA, KOMPAS.com -
Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Al Khidmah Kampus Indonesia (AKI),
memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan menggelar Haul
Ki Hajar Dewantara di Pendopo Agung Tamansiswa Yogyakarta, Sabtu
(25/4/2015) malam.
Ketua AKI Yogyakarta, Misbahul Huda mengatakan, kegiatan
memperingati hari wafat Ki Hajar Dewantara ini merupakan salah satu
wujud kepedulian para pelajar dan mahasiswa untuk mengenang, meresapi,
dan menangkap makna perjuangan Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh
pendidikan Indonesia.
"Melalui kegiatan peringan hari wafat Ki Hajar Dewantara ini kita sebagai warga terpelajar, dapat bersama-sama menghargai dan mendoakan orangtua, guru-guru, pemimpin, keluarga, kawan bermain, serta para pahlawan, khususnya Ki Hajar Dewantara," kata Huda.
Mahasiswa yang hadir dalam kegiatan ini berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di indonesia. Di antaranya berasal dari Yogyakarta, Solo, Semarang, Jakarta, Batam, Surabaya, Malang, Makasar, dan Lampung.
Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PerguNU) DKI Jakarta, Aris Adi Laksono yang juga hadir dalam kegiatan ini mengatakan, Ki Hajar Dewantara tidak hanya sebagai tokoh pendidikan saja, melainkan juga tokoh yang sangat religius.
Dalam spiritual Islam, menurut Aris, Ki Hajar Dewantara juga dikenal sebagai penganut thoriqoh atau tarekat. Yakni, sebuah metoda pendekatan diri kepada Tuhan dengan menjalani hidup yang zuhud (menjauhi hal-hal duniawi).
"Ki Hajar Dewantara itu tokoh pendidikan yang berthoriqoh dan Al Khidmah Kampus akan menjadi yang terdepan dalam memperjuangan dan meneruskan perjuangan Ki Hajar Dewantara," kata Aris.
Hadir dalam kegiatan itu Dr. H.M. Mujib Qulyubi, MH (Syuriah PBNU), Dr. Waryono Abd Ghofur (Wakil Rektor UIN Yogyakarta), Prof. Suwarsih Madya, M.A., Ph.D. (Wakil Rektor UNY), Ki Nanang Rekto (cucu Ki Hajar Dewantara), Prof. Slamet, PhD (Majlis Luhur Persatuan Tamansiswa), serta sejumlah alim ulama dari Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Selain menggelar doa bersama, sebelumnya para mahasiswa juga melakukan ziarah dan tabur bunga ke makam pahlawan nasional Ki Hajar Dewantara.
"Melalui kegiatan peringan hari wafat Ki Hajar Dewantara ini kita sebagai warga terpelajar, dapat bersama-sama menghargai dan mendoakan orangtua, guru-guru, pemimpin, keluarga, kawan bermain, serta para pahlawan, khususnya Ki Hajar Dewantara," kata Huda.
Mahasiswa yang hadir dalam kegiatan ini berasal dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di indonesia. Di antaranya berasal dari Yogyakarta, Solo, Semarang, Jakarta, Batam, Surabaya, Malang, Makasar, dan Lampung.
Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PerguNU) DKI Jakarta, Aris Adi Laksono yang juga hadir dalam kegiatan ini mengatakan, Ki Hajar Dewantara tidak hanya sebagai tokoh pendidikan saja, melainkan juga tokoh yang sangat religius.
Dalam spiritual Islam, menurut Aris, Ki Hajar Dewantara juga dikenal sebagai penganut thoriqoh atau tarekat. Yakni, sebuah metoda pendekatan diri kepada Tuhan dengan menjalani hidup yang zuhud (menjauhi hal-hal duniawi).
"Ki Hajar Dewantara itu tokoh pendidikan yang berthoriqoh dan Al Khidmah Kampus akan menjadi yang terdepan dalam memperjuangan dan meneruskan perjuangan Ki Hajar Dewantara," kata Aris.
Hadir dalam kegiatan itu Dr. H.M. Mujib Qulyubi, MH (Syuriah PBNU), Dr. Waryono Abd Ghofur (Wakil Rektor UIN Yogyakarta), Prof. Suwarsih Madya, M.A., Ph.D. (Wakil Rektor UNY), Ki Nanang Rekto (cucu Ki Hajar Dewantara), Prof. Slamet, PhD (Majlis Luhur Persatuan Tamansiswa), serta sejumlah alim ulama dari Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Selain menggelar doa bersama, sebelumnya para mahasiswa juga melakukan ziarah dan tabur bunga ke makam pahlawan nasional Ki Hajar Dewantara.
Penulis | : Kontributor Ungaran, Syahrul Munir |
Editor | : Tri Wahono |
0 Komentar