Hardiknas, Saatnya Kembalikan Semangat Ki Hadjar Dewantara

Mendikbud Anies Baswedan memimpin upacara peringatan Hardiknas di Kemendikbud. (Foto: Iradhatie W/Okezone
Okezone.com, JAKARTA - Setiap 2 Mei, Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional. Sebagian besar kalangan siswa dan pendidik pun turut memperingati hari tersebut dengan mengadakan upacara bendera. Namun, di balik semua peringatan itu, bagaimanakah wajah pendidikan Indonesia saat ini?
Sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara menyebut sekolah sebagai "taman" yang berarti tempat belajar yang menyenangkan. Ironisnya, sampai sekarang sekolah-sekolah di Indonesia belum mencerminkan "taman" seperti yang dikonsepkan Ki Hadjar Dewantara tersebut.
Dalam upacara peringatan Hardiknas, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Anies Baswedan, mengungkapkan, bahwa sekolah yang menyenangkan memiliki berbagai karakter.
"Sekolah harus melibatkan semua komponennya, baik guru, orangtua dan siswa dalam proses belajarnya. Sekolah harus memiliki pembelajaran yang relevan dengan kehidupan serta memiliki ragam pilihan dan tantangan," ujar Anies, di Kemendikbud, Sabtu (2/5/2015).
Melalui peringatan Hari Pendidikan Nasional kali ini yang mengambil tema "Pendidikan sebagai Gerakan Pencerdasan dan Penumbuhan Generasi Berkarakter Pancasila", pemerintah ingin menekankan pendidikan sebagai gerakan. Anies mengimbuhkan, pendidikan merupakan ikhtiar kolektif seluruh bangsa.
"Pendidikan tidak bisa dipandang sebagai sebuah program semata, semua masyarakat harus terlibat," tutur Anies lebih lanjut.
Untuk itulah, di Hari Pendidikan Nasional ini, Anies berharap seluruh pihak semangat dapat mengembalikan semangat dan konsep Ki Hadjar Dewantara bahwa sekolah harus menjadi tempat belajar yang menyenangkan.
"Pendidikan sebagai sebuah kegembiraan. Pendidikan yang menumbuhkembangkan potensi peserta didik agar menjadi insan berkarakter Pancasila," imbuhnya.
Usai pidato yang disampaikan Anies, Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dilanjutkan dengan nyanyian beberapa lagu nasional. Tim paduan suara dari SMP 216 Jakarta dan SMA 34 Jakarta menyanyikan Hymne Guru, Garuda Pancasila, dan Gebyar-Gebyar.
(rfa)

0 Komentar